Minggu, 26 Oktober 2008

Puisi – Puisi Ramayani Tahun 2004

Kepadamu

Kukirimkan pesan ku

dalam penggalan layar pesanan singkat ini

Saat hujan menyayam kesedihan

Dan ku terapung airmata yang tak jua lelah

Ku ingin kau membaca barisan air mata yang melangkah di bulu mataku

Atau gelombang gerhana yang menghias ruanganku

kuPastikan dari binar binar mataku yang meredup

akan warna warna adan angka angka yang mereka Janjikan pada kita

tolong kirimkan warna warna yang pasti

untuk Indonesia

dengan angka angka yang pasti

Resume Tahun Baru

Tahun Baru lembaran baru yang terbentang

Dijalan jalan terus menerawang ke beribu peristiwa

Kita mencoba berhayal lembaran baru ini

Akan mengubah dunia

Kita tulis kan Selamat datang

Tahun yang baru menghapus ngilu tahun yang lalu

Kita selipkan bunga bunga harapan itu ditelinga kita

Dan akan selalu bermekaran didada

Mengubar cinta penuh harapan yang selalu bersemi

Sajak sajak selalu akan tumbuh

Dan bunga bunga yang selalu kau beri dipagi hari itu

Tak akan pernah layu

Harum selalu tercium

Walau kesibukan membuat kita lupa tuk menghirup

Selamatkanlah dunia dengan beribu pesona bathin

Dengan selalu meresapi mata hati kita

Dan sejahteralah semua yang sanggup menahan diri

Dan memeberi ruang kepada sesama

Untuk saling mampu menghirup udara kedamaian

Datanglah !

kibarlah apa yang kau rencanakan

Hari ini kita semua kembali bersatu

Dan kita sadar persatuan bukan kebohongan

Ada rasa yang begitu mendalam

Karena inilah hari yang dirayakan seluruh dunia

Lintas perbedaan mengalahkan semua sengketa

Dan kita semua akan selalu ingat

Dan tersenyum bersama

Mengenang peristiwa sungguh begitu pasti ini

Bohemian Jambi Dec 23,2004

Potret Tua

Potret tua yang terpampang didinding lusuh

Membisik padaku kalimat penasaran yang berbisa

Menari menggeliat dan menghipnotis fikirku

Ditiap helai didinng yang bersandar lelah

Bergerumul cerita dengan berjuta kata

yang membangun kalimat-kalimat dashyat

dari sepasang mata yang menatap tajam

dari potret yang terbingkai kokoh

masa yang menggambarkan peristiwa nyata

yang melukis kenangan yang menyelubung ke sudut hati

Tak lagi hanya memerlukan rasa

Tak pernah merasa lengkap sebelum kemusnahan itu ada

Aku yang selalu menginginkan keabadian

Dalam rangkulan sejarah yang pasti

Dan pantas untuk selalu menyucurkan air mata

disungging bibir haru

walau dinding itu selalu berganti balutan warna

potret tua tetap selalu bercerita sejuta sejarah

ketika kita tak hanya sekedar melirik

Bohemian Jambi Dec 23,2004

Aku ingin mencium bau adam

Dalam birahi yang selalu perkasa

Membentang dada menyambutku dalam pelukan hangat

Dan segalanya akan menjadi begitu indah

Rona mawar tersungging dibibirku

Menyusun rapi harapan harapan baru

Tak mesti lelah dalam berhayal melulu

Aku menanti waktu yang tertunda

Dimana bendera kebersamaan yang abadi berkibar perkasa

Disetiap jalan

Cinta memang tak selamanya pahit,tak selamanya indah

Dan juga tak selamanya membingungkan

Cinta hanya pantas dijalani bagi manusia

yang selalu ingin berbagi kesempatan

dan selalu ingin melengkapi hidup

karna kita tak pernah selalu sempurna

bau adam dan hawa akan selalu pasti dalam cinta

akan selalu pasti pada sebuah ikatan bathin

yang dipersatukan dari segala kekurangan dan kepercayaan

aku ingin mencium bau adam

dari sebuah kenyataan

bahwa cinta itu memang nyata adanya

dan selalu bermekaran dihati

hingga pantas untuk selalu dikenang

Bohemian Jambi, Dec 23,2004

Pesan air susu ibu 2

Maaf kan aku ibu

Aku hanya mampu mengukir kekecewaan

di ketidak berdayaanku melawan keaadaan

terus lah mendoakanku ibu

untuk selalu menjadi diri yang sempurna

karna pesan air susumu yang kumaknai

tetap selalu mengalir di sekujur tubuhku

berjuta harapmu selau menderu dalam bathinku

untuk selalu mampu aku wujudkan

walau aku harus mampu mempertahan kan caraku sendiri

relakan aku untuk mampu merapikan hidupku

Kecuplah selalu pesan mu dikeningku

Untuk ku selalu berfikir kalau aku punya cinta

Dan aku akan selalu berharga

Hingga berarti bagi dunia

Maafkan anakmu

yang begitu peka terhadap dunaiku sendiri

restumu begitu ku agungkan dalam nyata

higga jalan ku terbuka lebar

dan sajadah panjang mampu kulalui

dengan langkah yang pasti

dan ku ajak kau berpesta rona mawar

dalam kehangatan pelukanmu

hingga sakitmu terobati

dan kulikis kan senyummu dihatiku

yang selalu setia memberi arti

Bohemian Jambi, Dec 23,2004

MIMPI

Tadi malam aku bermimpi aneh sekali

Digedung parlemen yang rapat adalah para nabi

Dengan tubuh yang telanjang tanpa kemeja dan dasi

Membuat undang – undang kesejahteraan

Tanpa perlu secawan annggur dan dokumen kemunafikan

Lampu lampu jalanan begitu terang dan bersih

Aku berjalan berlari lari dan menari nari

Di jalan jalan ibukota

tanpa melihat kendaraan yang penuh dan terlelah lelah

Lampu lampu itu dengan sempurna menyorotkan terang

Gedung itu seperti pertunjukan teater terbuka yang spektakuler

Dan meyakinkan

Dan gedung itu begitu dekat dengan rumahku

Hingga aku bisa setiap saat bisa diterima datang tuk cerita

Akan keluhan Dunia

Tapi ketika ku terjaga

Selamat Pagi Indonesia Megerutu Ribuan Keluh Indonesia

Bohemian Jambi, Juli 21,2004

PEREMPUAN DI BAYANGAN HITAM

( mencoba menembus dunia damai )

Suaramu begitu lantang mengerutu

Dimasa yang begitu penuh udara amis

Musim duka yang melelahkan

Kau berjalan dengan memikul bayangan masa lalumu

Yang membuat kau nyeri tuk menghirup tenang

Walau senyum yang merona kau coba sinarkan

Tetap saja kisah hidup itu memar dikeningmu

Membuat kau sungkan menatap tulus kehidupan alami

Peristiwa pekat dengan riuh musik dan minuman keras

Terus membayangi menganyam keraguan

Terpaksa kau dihempas kebimbangan

Juga menuai ribuan cemooh

Yang menampar,memerahkan telinga

Dan menyayat jantungmu

Hingga kau terbiasa dan terbukti pasti

Maka bayangan hitam itu kan memudar dikeningmu

Bohemian Jambi, Juli 21, 2004

TENTU SAJA

Seharusnya kau tau

Ketika burung besi menderu kepalamu

Kutinggalkan kau dengan sebentuk rona senyum dan wangi rambutku

Dan tak ada yang berhak mengikatku

Dengan beribu janji yang ditayangkan dibenakku

Aku terlanjur menikmati sajadah panjang

yang telah membentang di jalanku

Kau hanya mampu merekahkan senyumku sesaat

Dengan bahasa mawarmu yang puitis

Mendeskripsikan tentang aku pelangi

Membuat tubuhku lunglai sejenak

Setelah ku tiba dibumi ku

Aku disambut dengan wajah yang penuh cemas

Mengurungku lagi

Tentu saja

Hapus saja ribuan puitismu

Untukku, pudarkan dibenakmu

Karena kau begitu tak berhak

Kau menjadi indah karna kau tidak selamanya hadir

Kau hadir hanya pada saatku lelah dan putus asa

Dalam pertemuan yang terlalu singkat

Hingga kau menjadi sempurna

Bohemian Jambi, Juli 22, 2004

Walaupun

Aku ditakdirkan tuk memerankan peran yang tak kusukai

Disandiwara kehidupan ini

Tetapi tetap saja kutebarkan rona senyum

Yang meriangkan dunia

Kulupakan rintik airmata

yang bercucuran di ujung bulu mataku

Kubasuh kakiku dengan kumpulan harapan

Dan kumelangkah dengan seonggok tulus asa yang ku tampung

Hingga jejaku melahirkan beribu harap

Beribu haru

Yang nanti anakku tetap bahagia tuk terus mencari terang

Diribuan peristiwa

Kan ka bertemu

Bohemian Jambi,Juli 21, 2004

TEMBANG LANGKAH

selamat tinggal

Kau menggambarkan derai hujan diterik matahari

Ketika mata tak pernah puas memandang

Ketika telinga tak pernah lelah mendengar

Ketika mulut tak lelah terkatup katup

Dengan hujatan hujatan

Darah tetap saja mengalir

pada nadi yang tak berembun

Pada lelah harap

Dipipa pipa selokan dan got got

Yang mengalir rapi

Hilang terbawa aliran waktu

Dan kita hanya mampu

Menghirup udara amisnya

Dengan senyum mawar

Yang tak henti menawar debu

Bohemian Jambi, Juli 20, 2004

BULAN YANG KUYUP HADIR PADAKU

Tubuh yang kuyup diguyur hujan

Menggigil mencari dekapan hangat

Dengan wajah putih kelabu

Dan rambut yang keluh dijarah angin malam

Aku terbaring di bumi diselimutu langit

Bagai peziarah yang tak tau kemana arah tujuan

Bulan yang lusuh hadir padaku

Butir butir air mata gugur

Cukup deras

Sederas hujan

Ditepi tepi bulu mataku

Desah nafas yang berhamburan

Menghitung mimpi mimpi

Yang tak pernah menjelma

Bohemian Jambi, Juli 21,2004

GUYURAN BIMBANG

Mampukah engkau mengumpulkan beribu cahaya

Tuk membuat aku yakin kilau sucimu

Jika kau mampu membawaku terbang jauh

Aku kini terpental jauh dari nyata

Dikeputus asaanku yang bergemuruh

Kau mengetuk dan menyapaku

Dengan beribu penjelasan janji maya

yang kau tayangkan dibenak dan birahiku

kau terus memburu pikirku

yang ku tak mampu lari

hingga akupun lumpuh dalam jaringmu

duniaku kelam dan matakupun buram

aku kehilangan kata mawarku

aku hanya mennyisakan duri ditangkai ku

yang mampu ku ikrarkan

aku masih menikmati keluh

matahari yang setia terbit tak terasa berarti

bulan hanya bayangan malam

sulit bagiku membingkai malam indah tuk dikenang

dan kupun terbungkus sesak

dalam bayang bayang kebodohan

Bohemian Jambi, Juli 5, 2004

PELUKAN BUKIT CINTA

Peluk lah aku damai

Kata samudera pada bukit

jangan tak setia

seperti pantai pada laut

yang suka melacurkan diri pada ombak

Hangatkan jiwa dengan surya yang pasti

Dan senyum rembulan

Yang membungkus Suka

hangatkan jiwa rapuhku

dibumi ini

hingga kita mampu menggapai langit

Bohemian Jambi,Juli,22.2004

SEBAGAI PEREMPUAN

(Seharusnya Hawa berpesta rona mawar )

Aku bangga berkelamin perempuan

Memiliki keindahan

Ditiap titik sekujur jasad

Tuhan tlah memahat tubuhku sempurna

Beribu make up dan assesoris bukan topengku

Hanyalah penjaga tatanan keindahan

Wujudkan syukur

Aku damai menyuggukan secangkir kopi dipagi hari

Dan menghapus keringat Suamiku di tuk terus melangklah

Menjaga rembulan malam panjang

Dengan rona senyum tulus yang berkepanjangan

Menjaga benih yang ditanamkan dari bumbu bumbu cinta

Dari rahim hingga memupuk pikiran

dan perkembangangan kedamaian jiwa di dunia nyatanya

Penjaga rumah yang hangat dengan sajian

Tembang cinta

Kuhias Rumahku dengan bingkai kecerahan mentari

Dan bulan sebagai lampu teplok di pondok malam

Menabur bunga-bunga difikir hati

Aku bangga memepertahankan

Sajian makanan yang bercita rasa tinggi

Bersemangat menguras keringat dengan kesenangan jiwa

Dan tidur disofa surga abadi

Untuk Suami dan keluarga tercinta

Tapi akupun bangga Sebagai perempuan

Menjadi ratu dikarierku

Walau takdir pereempuan ku tetap terjaga

Lemah ku menyuburkan beribu kekuatan

Bohemian Jambi, Juli,23.2004

suara hampa suara

dimanakah ?

nyanyian nyanyian kosong

puisi kehilangan kata

menangis tanpa air mata

tertawa tak terbahak

menari tak berirama

menyanyi kehilangan lirik

membaca kehilangan mata

menulis lupa huruf

menghitung kehilangan angka

berjalan kehilangan kaki

kini ku memeluk angin

diatas aliran air matamu

melipat bulu matamu yang terbujur

dalam genangan deras hujan

maafkan………………..

Bohemian Jambi, 3 April 2004

Tidak ada komentar: