Kepadamu
Kukirimkan pesan ku
dalam penggalan layar pesanan singkat ini
Saat hujan menyayam kesedihan
Dan ku terapung airmata yang tak jua lelah
Ku ingin kau membaca barisan air mata yang melangkah di bulu mataku
Atau gelombang gerhana yang menghias ruanganku
kuPastikan dari binar binar mataku yang meredup
akan warna warna adan angka angka yang mereka Janjikan pada kita
tolong kirimkan warna warna yang pasti
untuk
dengan angka angka yang pasti
Resume Tahun Baru
Tahun Baru lembaran baru yang terbentang
Dijalan jalan terus menerawang ke beribu peristiwa
Kita mencoba berhayal lembaran baru ini
Akan mengubah dunia
Kita tulis
Tahun yang baru menghapus ngilu tahun yang lalu
Kita selipkan bunga bunga harapan itu ditelinga kita
Dan akan selalu bermekaran didada
Mengubar cinta penuh harapan yang selalu bersemi
Sajak sajak selalu akan tumbuh
Dan bunga bunga yang selalu kau beri dipagi hari itu
Tak akan pernah layu
Harum selalu tercium
Walau kesibukan membuat kita lupa tuk menghirup
Selamatkanlah dunia dengan beribu pesona bathin
Dengan selalu meresapi mata hati kita
Dan sejahteralah semua yang sanggup menahan diri
Dan memeberi ruang kepada sesama
Untuk saling mampu menghirup udara kedamaian
Datanglah !
kibarlah apa yang kau rencanakan
Hari ini kita semua kembali bersatu
Dan kita sadar persatuan bukan kebohongan
Karena inilah hari yang dirayakan seluruh dunia
Lintas perbedaan mengalahkan semua sengketa
Dan kita semua akan selalu ingat
Dan tersenyum bersama
Mengenang peristiwa sungguh begitu pasti ini
Bohemian Jambi Dec 23,2004
Potret Tua
Potret tua yang terpampang didinding lusuh
Membisik padaku kalimat penasaran yang berbisa
Menari menggeliat dan menghipnotis fikirku
Ditiap helai didinng yang bersandar lelah
Bergerumul cerita dengan berjuta kata
yang membangun kalimat-kalimat dashyat
dari sepasang mata yang menatap tajam
dari potret yang terbingkai kokoh
masa yang menggambarkan peristiwa nyata
yang melukis kenangan yang menyelubung ke sudut hati
Tak lagi hanya memerlukan rasa
Tak pernah merasa lengkap sebelum kemusnahan itu ada
Aku yang selalu menginginkan keabadian
Dalam rangkulan sejarah yang pasti
Dan pantas untuk selalu menyucurkan air mata
disungging bibir haru
walau dinding itu selalu berganti balutan warna
potret tua tetap selalu bercerita sejuta sejarah
ketika kita tak hanya sekedar melirik
Bohemian Jambi Dec 23,2004
Aku ingin mencium bau adam
Dalam birahi yang selalu perkasa
Membentang dada menyambutku dalam pelukan hangat
Dan segalanya akan menjadi begitu indah
Rona mawar tersungging dibibirku
Menyusun rapi harapan harapan baru
Tak mesti lelah dalam berhayal melulu
Aku menanti waktu yang tertunda
Dimana bendera kebersamaan yang abadi berkibar perkasa
Disetiap jalan
Cinta memang tak selamanya pahit,tak selamanya indah
Dan juga tak selamanya membingungkan
Cinta hanya pantas dijalani bagi manusia
yang selalu ingin berbagi kesempatan
dan selalu ingin melengkapi hidup
karna kita tak pernah selalu sempurna
bau adam dan hawa akan selalu pasti dalam cinta
akan selalu pasti pada sebuah ikatan bathin
yang dipersatukan dari segala kekurangan dan kepercayaan
aku ingin mencium bau adam
dari sebuah kenyataan
bahwa cinta itu memang nyata adanya
dan selalu bermekaran dihati
hingga pantas untuk selalu dikenang
Bohemian Jambi, Dec 23,2004
Pesan air susu ibu 2
Maaf
Aku hanya mampu mengukir kekecewaan
di ketidak berdayaanku melawan keaadaan
terus lah mendoakanku ibu
untuk selalu menjadi diri yang sempurna
karna pesan air susumu yang kumaknai
tetap selalu mengalir di sekujur tubuhku
berjuta harapmu selau menderu dalam bathinku
untuk selalu mampu aku wujudkan
walau aku harus mampu mempertahan
relakan aku untuk mampu merapikan hidupku
Kecuplah selalu pesan mu dikeningku
Untuk ku selalu berfikir kalau aku punya cinta
Dan aku akan selalu berharga
Hingga berarti bagi dunia
Maafkan anakmu
yang begitu peka terhadap dunaiku sendiri
restumu begitu ku agungkan dalam nyata
higga jalan ku terbuka lebar
dan sajadah panjang mampu kulalui
dengan langkah yang pasti
dan ku ajak kau berpesta rona mawar
dalam kehangatan pelukanmu
hingga sakitmu terobati
dan kulikis
yang selalu setia memberi arti
Bohemian Jambi, Dec 23,2004
MIMPI
Tadi malam aku bermimpi aneh sekali
Digedung parlemen yang rapat adalah para nabi
Dengan tubuh yang telanjang tanpa kemeja dan dasi
Membuat undang – undang kesejahteraan
Tanpa perlu secawan annggur dan dokumen kemunafikan
Lampu lampu jalanan begitu terang dan bersih
Aku berjalan berlari lari dan menari nari
Di jalan jalan ibukota
tanpa melihat kendaraan yang penuh dan terlelah lelah
Lampu lampu itu dengan sempurna menyorotkan terang
Gedung itu seperti pertunjukan teater terbuka yang spektakuler
Dan meyakinkan
Dan gedung itu begitu dekat dengan rumahku
Hingga aku bisa setiap saat bisa diterima datang tuk cerita
Akan keluhan Dunia
Tapi ketika ku terjaga
Selamat Pagi
Bohemian Jambi, Juli 21,2004
PEREMPUAN DI BAYANGAN HITAM
( mencoba menembus dunia damai )
Suaramu begitu lantang mengerutu
Dimasa yang begitu penuh udara amis
Musim duka yang melelahkan
Kau berjalan dengan memikul bayangan masa lalumu
Yang membuat kau nyeri tuk menghirup tenang
Walau senyum yang merona kau coba sinarkan
Tetap saja kisah hidup itu memar dikeningmu
Membuat kau sungkan menatap tulus kehidupan alami
Peristiwa pekat dengan riuh musik dan minuman keras
Terus membayangi menganyam keraguan
Terpaksa kau dihempas kebimbangan
Juga menuai ribuan cemooh
Yang menampar,memerahkan telinga
Dan menyayat jantungmu
Hingga kau terbiasa dan terbukti pasti
Maka bayangan hitam itu
Bohemian Jambi, Juli 21, 2004
TENTU SAJA
Seharusnya kau tau
Ketika burung besi menderu kepalamu
Kutinggalkan kau dengan sebentuk rona senyum dan wangi rambutku
Dan tak ada yang berhak mengikatku
Dengan beribu janji yang ditayangkan dibenakku
Aku terlanjur menikmati sajadah panjang
yang telah membentang di jalanku
Kau hanya mampu merekahkan senyumku sesaat
Dengan bahasa mawarmu yang puitis
Mendeskripsikan tentang aku pelangi
Membuat tubuhku lunglai sejenak
Setelah ku tiba dibumi ku
Aku disambut dengan wajah yang penuh cemas
Mengurungku lagi
Tentu saja
Hapus saja ribuan puitismu
Untukku, pudarkan dibenakmu
Karena kau begitu tak berhak
Kau menjadi indah karna kau tidak selamanya hadir
Kau hadir hanya pada saatku lelah dan putus asa
Dalam pertemuan yang terlalu singkat
Hingga kau menjadi sempurna
Bohemian Jambi, Juli 22, 2004
Walaupun
Aku ditakdirkan tuk memerankan peran yang tak kusukai
Disandiwara kehidupan ini
Tetapi tetap saja kutebarkan rona senyum
Yang meriangkan dunia
Kulupakan rintik airmata
yang bercucuran di ujung bulu mataku
Kubasuh kakiku dengan kumpulan harapan
Dan kumelangkah dengan seonggok tulus asa yang ku tampung
Hingga jejaku melahirkan beribu harap
Beribu haru
Yang nanti anakku tetap bahagia tuk terus mencari terang
Diribuan peristiwa
Bohemian Jambi,Juli 21, 2004
TEMBANG LANGKAH
selamat tinggal
Kau menggambarkan derai hujan diterik matahari
Ketika mata tak pernah puas memandang
Ketika telinga tak pernah lelah mendengar
Ketika mulut tak lelah terkatup katup
Dengan hujatan hujatan
Darah tetap saja mengalir
pada nadi yang tak berembun
Pada lelah harap
Dipipa pipa selokan dan got got
Yang mengalir rapi
Hilang terbawa aliran waktu
Dan kita hanya mampu
Menghirup udara amisnya
Dengan senyum mawar
Yang tak henti menawar debu
Bohemian Jambi, Juli 20, 2004
BULAN YANG KUYUP HADIR PADAKU
Tubuh yang kuyup diguyur hujan
Menggigil mencari dekapan hangat
Dengan wajah putih kelabu
Dan rambut yang keluh dijarah angin malam
Aku terbaring di bumi diselimutu langit
Bagai peziarah yang tak tau kemana arah tujuan
Bulan yang lusuh hadir padaku
Butir butir air mata gugur
Cukup deras
Sederas hujan
Ditepi tepi bulu mataku
Desah nafas yang berhamburan
Menghitung mimpi mimpi
Yang tak pernah menjelma
Bohemian Jambi, Juli 21,2004
GUYURAN BIMBANG
Mampukah engkau mengumpulkan beribu cahaya
Tuk membuat aku yakin kilau sucimu
Jika kau mampu membawaku terbang jauh
Aku kini terpental jauh dari nyata
Dikeputus asaanku yang bergemuruh
Kau mengetuk dan menyapaku
Dengan beribu penjelasan janji maya
yang kau tayangkan dibenak dan birahiku
kau terus memburu pikirku
yang ku tak mampu lari
hingga akupun lumpuh dalam jaringmu
duniaku kelam dan matakupun buram
aku kehilangan kata mawarku
aku hanya mennyisakan duri ditangkai ku
yang mampu ku ikrarkan
aku masih menikmati keluh
matahari yang setia terbit tak terasa berarti
bulan hanya bayangan malam
sulit bagiku membingkai malam indah tuk dikenang
dan kupun terbungkus sesak
dalam bayang bayang kebodohan
Bohemian Jambi, Juli 5, 2004
PELUKAN BUKIT CINTA
Peluk lah aku damai
Kata samudera pada bukit
jangan tak setia
seperti pantai pada laut
yang suka melacurkan diri pada ombak
Hangatkan jiwa dengan surya yang pasti
Dan senyum rembulan
Yang membungkus Suka
hangatkan jiwa rapuhku
dibumi ini
hingga kita mampu menggapai langit
Bohemian Jambi,Juli,22.2004
SEBAGAI PEREMPUAN
(Seharusnya Hawa berpesta rona mawar )
Aku bangga berkelamin perempuan
Memiliki keindahan
Ditiap titik sekujur jasad
Tuhan tlah memahat tubuhku sempurna
Beribu make up dan assesoris bukan topengku
Hanyalah penjaga tatanan keindahan
Wujudkan syukur
Aku damai menyuggukan secangkir kopi dipagi hari
Dan menghapus keringat Suamiku di tuk terus melangklah
Menjaga rembulan malam panjang
Dengan rona senyum tulus yang berkepanjangan
Menjaga benih yang ditanamkan dari bumbu bumbu cinta
Dari rahim hingga memupuk pikiran
dan perkembangangan kedamaian jiwa di dunia nyatanya
Penjaga rumah yang hangat dengan sajian
Tembang cinta
Kuhias Rumahku dengan bingkai kecerahan mentari
Dan bulan sebagai lampu teplok di pondok malam
Menabur bunga-bunga difikir hati
Aku bangga memepertahankan
Sajian makanan yang bercita rasa tinggi
Bersemangat menguras keringat dengan kesenangan jiwa
Dan tidur disofa surga abadi
Untuk Suami dan keluarga tercinta
Tapi akupun bangga Sebagai perempuan
Menjadi ratu dikarierku
Walau takdir pereempuan ku tetap terjaga
Lemah ku menyuburkan beribu kekuatan
Bohemian Jambi, Juli,23.2004
suara hampa suara
dimanakah ?
nyanyian nyanyian kosong
puisi kehilangan kata
menangis tanpa air mata
tertawa tak terbahak
menari tak berirama
menyanyi kehilangan lirik
membaca kehilangan mata
menulis lupa huruf
menghitung kehilangan angka
berjalan kehilangan kaki
kini ku memeluk angin
diatas aliran air matamu
melipat bulu matamu yang terbujur
dalam genangan deras hujan
maafkan………………..
Bohemian Jambi, 3 April 2004
Tidak ada komentar:
Posting Komentar